Terasi Juwana. Juwana adalah bagian
dari wilayah kabupaten Pati. Merupakan kota pesisir yang sangat produktif
dengan berbagai jenis produk lokal yang dihasilkan, mulai dari produk kerajinan
kuningan, batik tulis, garam, hasil tangkapan laut, serta berbagai produk
olahan seperti bandeng presto dan terasi. Terasi juwana terkenal sedap dan
merupakan salah satu produk unggulan propinsi Jawa Tengah yang dipasarkan ke
penjuru nusantara.
Terasi adalah salah satu bumbu dapur
penyedap rasa yang alami tanpa tambahan bahan kimia. Terasi merupakan bumbu
wajib dan rasanya ada yang kurang jika masakan anda tanpa menggunakan terasi.
Di Juwana terasi sudah menjadi produk unggulan sejak dulu. Kota kecil ini
merupakan daerah pesisir yang memiliki hasil panen laut melimpah dan salah
satunya merupakan bahan baku terasi.
Produksi terasi Juwana merupakan
industri rumahan. Dibuat secara manual dan asli tanpa campuran bahan-bahan
lain. Secara rasa dan kualitas terasi Juwana lebih enak dibandingkan dengan
terasi dari daerah lain, karena bahan yang digunakan serta proses pembuatannya
yang berbeda.
Terasi juwana memiliki rasa yang enak
dan mampu bertahan hingga satu tahun. Diungkapkan dari Kabar Kota Pati, Rahasia
terasi Juwana yang enak dan awet terletak pada bahan dan cara pengolahannya. Pertama,
rahasia pada bahan. Bahan terasi adalah dari udang rebon (udang yang bentuknya
kecil-kecil). Rebon ada dua jenis yaitu rebon dari tambak dan rebon dari laut.
Rebon dari tambak memiliki cita rasa yang lebih nikmat daripada rebon dari
laut, karena rebon tambak memiliki kadar garam yang lebih rendah dan diolah
dalam kondisi masih segar. Berbeda dengan rebon laut yang kadar garamnya lebih
tinggi biasanya menunggu lama sebelum diproses menjadi terasi. Kebanyakan
terasi Juwana diolah dari rebon tambak karena basis masyarakat sebagai petani
tambak.
Kedua, rahasia keawetan terasi Juwana
adalah terletak pada cara pembuatan. Proses pembuatan terasi Juwana memakan
waktu yang lebih lama karena lamanya penjemuran dan proses fermentasi. Agar
terasi Juwana awet penjemuran harus dilakukan secara berulang-ulang dibawah
sinar matahari. Selanjutnya adalah tahap fermentasi, proses fermentasi terasi
Juwana tidak menggunakan bahan kimia apapun. Lamanya fermentasi mulai dari 6
bulan hingga 2 tahun. Proses fermentasi
akan mempengaruhi bentuk tekstur, warna, cita rasa serta keawetan dari
terasi itu sendiri. Semakin lama di fermentasi atau semakin lama umurnya akan
semaki enak rasanya. Terasi yang difermentasi hingga 2 tahun lebih, teksturnya
lebih halus, warnanya hitam, dan rasanya lebih enak. Proses fermentasi ini
termasuk proses yang ada di daerah Juwana dan tidak dilakukan di daerah lain.
Secara rasa dan kualitas terasi Juwana
lebih enak dibandingkan dengan terasi dari daerah lain, karena bahan yang
digunakan serta proses pembuatannya yang berbeda. Untuk menjaga mutu dan
kualitas produk, para masyarakat produsen terasi Juwana sangat memperhatikan
bahan yang bermutu tinggi, menjaga kebersihan saat proses pembuatan, serta
pengemasan produk yang higinis.
Terasi juwana terkenal enak dan sedap merupaka
produk lokal unggulan yang alami, sehat, dan pangsa pasarnya hampir dikenal di berbagai pelosok nusantara.
Jika anda melewati jalur pantura timur, tepatnya antara Semarang-Surabaya,
jangan lupa berkunjung ke Juwana untuk membeli oleh-oleh terasi sedap nan
nikmat. Atau Jika anda tidak ingin repot-repot datang kesana, anda bisa
menghubungi kami ke nomor dibahwah ini.
Anda tidak perlu khawatir jika terasinya
tidak habis dalam satu hari atau satu minggu bahkan satu bulan. Satu tahun pun
tidak apa-apa. Karena terasi Juwana terbuat dari bahan alami, tidak menjamur
dan tidak beracun. Semakin lama disimpan rasanya semakin enak karena sama
dengan difermentasi secara alami.
Jika anda berminat, kami
menyediakan terasi Juwana dengan
kualitas terbaik, diolah dari bahan udang rebon berkualitas tinggi, dan harga
terjangkau. kami melayani pembelian dalam jumlah kecil untuk konsumsi rumah
tangga maupun dalam jumlah besar untuk dijual kembali.
Nomor kontak kami: 0822-2014-1745.
Komentar
Posting Komentar